Hmm... akhirnya, setelah sekian lama ga posting diblog. Gua posting lagi dengan tulisan yang nyerempet sama curahan hati gua, temen gua, atau siapalah itu. Kali ini gua mau menuliskan sebuah cerita dan tentunya mari kita cari solusi yang baik untuk keluar dari masalah ini. Tokoh utama kali ini kita sebut saja Roku. Kenapa harus Roku? Yaaa.... suka-suka gualah. Ya udah langsung simak aja... biar si Roku yang bercerita sendiri.


Hay para pembaca, kalian bisa panggil gua Roku. Gua menyamarkan nama gua untuk kepentingan privasi gua. Cerita gua dimulai semenjak 2 tahun yang lalu. Kalian mau gua ceritain per tiap harinya? Kebayangkan berapa lama kalian baca, gua cerita beberapa peristiwa yang bersejarah saja.

Pasti kalian pernah mengalami jatuh cinta yang teramat dalam, kenapa gua ngomong seperti itu? Iyaa, ini tentang cinta pada mulanya. Ini juga juga yang menjadi alasan judul blog ini. Gua dulu punya seorang wanita yang istimewa dikehidupan gua namun semua itu berubah. Ada seorang teman, bahkan dia dulu pernah menjadi murid gua. Dia mendekati wanita tersebut, langsung aja biar cepet selesai keakhir. Gua kemakan cemburu dan amarah yang membuat gua terlepas dari dia.

        Berbulan-bulan setelah kita sudah tidak bersama, gua kembali sama dia. Gua memperbaiki diri gua, setelah gua menjadi kokoh untuk dia bersandar semua benar-benar berubah. Gua ga tau bisa apa lagi, harapan gua untuk lebih seriuspun bubar. Sampai tiba disaatnya, ada satu hari yang membuat gua tersadar tentang yang gua tanya selama ini. Apakah benar-benar ataukah hanya sekedar cinta?
        Dulu gua hanya seorang manusia yang tak dapat berkata, bahkan untuk memberikan perhatian saja gua udah takut. Sampai akhirnya ketakutan itu sudah sirna, gua udah berani menatap mata lu lebih lama dibandingkan tatapan lu. Canda, tawa dan kekhlifan yang gua lakuin yang menyakiti lu itu yang membuat gua seperti ini sekarang. Gua ga mau meninggalkan tanpa rasa tanggung jawab atas semua janji yang terucap.
     Gua memberikan senyuman gua, sendau gurau, cerita kecil yang dibalut kesederhanaan, hangatnya tatapan dan juga hati gua. Setelah kepisahan kita. Gua takut, takut salah mengartikan semua bahasa dalam mata lu itu, seolah-olah gua selalu yakini lu mempunyai hal yang sama, hal yang selalu gua pikirkan dan juga gua simpan. Andai gua bisa menemukan sebuah alat canggih, yang kecanggihannya dapat mengalahkan ratusan otak profesor yang telah siap untuk diperlihatkan kesemua orang. Gua cuma mau tau apa yang ada dalam pikiran dan juga hati lu, itu saja. Gua juga masih tidak tau dengan apa yang membuat gua seperti ini.
        Gua selalu membayangkan rambut yang hitam menyala itu, satu pasang bola mata yang selalu mencariperhatian detengah keramaian dan ketidaksengajaan. Dan gua hanya mampu berfikir untuk apa maksud dari tatapan itu, lagi-lagi gua membutuhkan alat itu. Apakah ada?
         Dan akhirnya lupun kini dengannya, gua terhenyak, gua kehabisan berbagai alsan, gua jatuh, gua tidak bisa berdiri, gua gagal, gua salah. Salah dalam menerka kode yang selama ini lu berikan, atau bahkan itu semua memang bukan kode untuk gua. Gua ga habis pikir. Lantas apa arti dari senyum lu yang sepertinya hanya didisain khusus untuk gua. Apa arti dari canda lu yang sepertinya selalu berteriak "gua nyaman sama lu". Lagi-lagi gua butuh alat itu. -_-.
       Gua kehilangan lu sekarang, kita memang masih bisa bersama, kita memang masih bisa berbicara satu sama lain. Tapi apa gunanya? Bahkan untuk menatap lu aja gua udah takut, gua takut tiba-tiba gua berlari dan memeluk lu sembari berkata "gua cinta sama lu" dan maaf gua baru menyadarinya sekarang, maaf.



Ketika gua kembali, lu hanya kenal dengan gua yang dulu. Gua yang nakal, gua sakit kalo harus begini terus. Lu memang benar kalau lu menganggap gua nakal dulu, tapi itu dulu. Anak yang lu kenal nakal ini mempunyai cara suksesnya sendiri. Sebenarnya gua mau menjadi orang yang berhasil dengan lu berdiri disamping gua. Gua mulai berusaha untuk tidak sakit lagi, semua upaya gua lakuin. Mario Teguh juga berkata "anak nakal itu kalau galau, galaunya parah. Tapi kalo insyaf, tidak ada yang bisa menahan kesuksesannya". Gua berusaha bangkit tanpa lu, kenangan, perbuatan yang kita lakuin, cerita yang kita buat. Itu semua akan hilang.
Ini doa terakhir gua dari sekian lama gua mendoakan lu, semoga lu bahagia dengannya dan dia bisa menjaga lu. Semua kesalahan gua udah ketebus. Gua akan membuat buku baru lagi dengan yang lain nantinya, terima kasih telah menguatkan diri saya :-D. Terima Kasih...

0 komentar :

Posting Komentar

 
GUABILANG.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top profil