Hmm.. kali ini gua mau bercerita tentang kenapa sih kita sayang sama seseorang tetapi orang itu ga bisa sayang sama kita? Dengan kata lain, perasaan kita enggak dibalas sama dia. Atau yang tadinya kita sudah jalan sama dia karena sesuatu alasan atau kesalahan kita, membuat dia jauh atau kita kehilangan kepercayaan si dia, padahal kita sudah berubah namun kita tidak dipercayai lagi.

Problem seperti itu kadang terjadi, dan yang menjadi permasalahannya adalah. Apakah kita tetap stalk ke dia aja? Apakah kita mendapatkan kerugian yang sangat besar, sehingga tidak tertarik dengan keuntungan dan kenikmatan di depan sana? Atau karena dia sangat spesial dan kita sayang banget sama dia. Halah, itu klasik, buat apa kita berusaha buat yang udah merasa masa bodo sama kita?
Alasan kita baru tersadar. Dulu awal kita jalan sama dia indah banget, itu wajar aja karena yang indah emang awal aja. Namun ketika sudah jalan agak lama, kita menjadi arogan dan kasar sama dia tetapi kita ga sadar sama tindakan dia yang berusaha bahkan meneteskan air mata buat kita. Yaa... memang, kita menyesal atas tindakan arogan dan kasar kita. Tapi penyesalan kita terlambat, kita menyesal ketika dia sudah siap melangkah.

Ini pengelaman cerita seseorang, sebut aja namanya Devid. Sebenarnya, kehidupan Devid sudah bisa dikatakan menyenangkan. Dia sudah memiliki orang-orang yang pehatian sama dia, teman-temannya asik sama dia, keluarganya selalu ada buat dia, bahkan dia memiliki seseorang yang spesial yang bisa membuatnya selalu bahagia.

Namun sangat disayangkan, dengan bisa dipenuhinya semua kemauan Devid. Dia menjadi merasa kelebihan kasih sayang. Teman-teman Devid selalu mengingatkan dia harus bersyukur, tetapi Devid selalu membangkang. Semua temannya tidak ada masalah terhadap Devid, mereka bangga berteman dengan Devid. Tapi semua teman Devid memiliki rasa yang tidak mereka suka kepada Devid, yaitu sifatnya yang sudah merasa orang berada. Devid memang memiliki segalanya, dan pada dasarnya sebenarnya Devid memiliki hati yang baik, dia tidak manja, dia juga orang yang ramah.

Kekurangan Devid yang sangat mencolok adalah dia terlalu arogan dan kasar kepada pacarnya. Devid sebenarnya sayang terhadap pacarnya yang bernama Camilla, yang biasa disapa Devid dengan panggilan Milla. Milla sangat sayang terhadap Devid, apapun dia lakukan untuk membuat Devid bahagia. Termasuk memberikan waktu yang seharusnya dia gunakan bersama keluarga atau teman-temannya, diberikan kepada Devid jika Devid memanggilnya.

Jika Milla tidak bisa datang ketika Devid memintanya datang, Milla dimarahi habis-habisan oleh Devid. Bahkan dengan masalah sepele saja, Devid marah sekali terhadap Milla. Tindakan Devid itu bukan karena alasan dia membenci atau memanfaatkan Milla. Devid hanya tidak mau terlalu lama jauh dengan si Milla. Dia selalu mengusahakan Milla untuk berada didekatnya, bahkan sampai-sampai Milla tidak ada waktu untuk dirinya sendiri.

Lama kelamaan sikap Devid membuat Milla jenuh, Milla beranggapan Devid tidak menyayanginya dan bahkan Milla beranggapan Devid hanya memanfaatkannya. Namun yang dipikirkan Milla salah, Devid sangat sayang terhadap Milla tetapi caranya yang salah.

Milla mulai siap melangkah untuk kedepan, Devid belum bisa merasakan niatan Milla untuk pergi darinya. Devid masih saja sering memarahi Milla, ditambah lagi Milla sudah jarang datang jika Devid memintanya datang, tetapi Devid hanya bisa memarahi Milla dan Millah merasa bodo. Milla tidak tau kalau Devid sangat sayang kepada Milla namun hanya saja tindakannya yang salah.

Semakin lama semakin berubah sikapnya Milla, Devid mulai resah sebab dia takut kehilangan Milla karena Milla sudah susah jika diajak bertemu. Sudah lama sekali Milla bersama Devid, dan sudah lama sekali Milla disalahkan terus oleh Devid, itu pemikiran Milla.

Keesokannya, mereka janjian kesebuah taman. Milla sudah sampai terlebih dulu. Devid melihat Milla dari kejauhan, dengan sangat emosi karena Milla menghilang. Devid menghampiri Milla, Devid meluapkan emosinya. Sikapnya yang arogan keluar begitu saja, dia menjadi sangat kasar terhadap Milla. Milla hanya diam dan mendengarkan, setelah Devid selesai bicara Milla berkata "Udah? Udah selesai marah-marahnya?".

Milla menjelaskan semuanya, dia memberi tau kepada Devid kalau dia sayang terhadap Devid tetapi dia sudah tidak kuat bertahan atas sikapnya. Seketika itupun, Devid yang tadinya arogan, kokoh, dan keras. Mendadak menjadi luluh hatinya dan menangis dengan berkata menyesal. Namun sepertinya penyesalan Devid sudah terlambat, Milla takut Devid kembali seperti sebelumnya yang pemarah walaupun Devid sudah berjanji akan menjadi pacar yang baik. Milla pergi dengan menangis dan tidak akan kembali kepada Devid.

Beberapa hari setelah kejadian itu, sikap Devid berubah. Dia menjadi seseorang yang baik dan tidak pernah kasar kepada siapapun lagi. Namun Devid masih merasakan kegalauan yang sangat besar, dia selama ini melakukan usaha untuk membuat Milla kembali. Milla tidak merespon Devid sedikitpun. Devid berusaha sampai setengah tahun lamanya, tiada hari yang terlewat untuk berusaha membuat Milla percaya. Segalanya Devid berikan terhadap Milla.

Lama kelamaan Devid berfikir, dia berfikir semua perbuatan yang dia lakukan hanya membuang-buang waktunya. Devid juga sudah bisa menyadari bagaimana memperlakukan pacar dengan baik. Teman-teman Devid dan keluarganya mendukung Devid untuk maju.

Pengalaman Devid yang salah bersikap seharusnya bisa dipelajari oleh Milla dan pelan-pelan Milla merubahnya. Sebab, memang untuk menjadi pelajar yang baik ada sekolahnya, menjadi pemain bola yang baik ada sekolahnya, tetapi untuk menjadi pacar/kekasih yang baik tidak ada sekolahnya.

Devid juga menyadari, apapun alasan si dia, itu artinya si dia sudah berhenti berjuang untuk Devid. Kalau sudah berhenti berjuang, usaha apapun yang kita lakuin adalah sia-sia. Kalau kita berusaha meyakinkan diri kita bahwa dia mencintai kita, sadarlah, bangun, buka mata. Kita sedang membuat khayalan yang hanya akan menyakiti diri kita sendiri. Walaupun dia berkata mencintai kita tapi kita tetap diputusin dia, sama aja dia berhenti berjuang untuk kita.

Jadi apa yang harus kita lakukan? Masih mau berkhayal dengan dia atau melangkah maju? Masih banyak kenikmatan di dpean sana yang melebihi kerugian kita. Seharusnya Milla tidak melepas Devid, karena orang yang pertama kali melakukan perubahan seperti itu. Itu akan menjadi abadi, sebab Devid sudah tau bagaimana rasanya kehilangan orang yang dia sayang.

Jadi, Move On'lah untuk mencapai Move Up

0 komentar :

Posting Komentar

 
GUABILANG.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top profil